JogjaUpdate.com ~ Nasi Padang atau masakan Padang tidak akan ada habisnya untuk di bahas. Setelah masalah perbedaan porsi nasi padang dibungkus dan makan di tempat, kini ada keunikan lain. Kenapa Rumah Makan Padang di Jogja, konsumennya ngambil sendiri nasi dan lauknya? Alias prasmanan?
Seperti ini jarang ditemukan di kota-kota lain, atau malah hanya ada di Jogja dan sekitarnya saja. Karena biasanya di Rumah Makan Padang, pelayan akan mengambilkan nasi dan lauk pauknya di ke atas piring konsumen. Atau Semua lauk pauk disajukan di atas meja konsumen.
Sedangkan Rumah Makan Padang di Jogja ada yang nasinya diambilkan pelayan, lalu konsumen ambil sendiri lauknya. Ada pula yang full prasmanan, konsumen datang ambil piring, nasi lauk-pauk yang mau disantap. Kenapa hal ini lebih banyak ditemukan di Jogja, dan tidak di daerah lain?
Baca juga:
– Tips Makan Hemat Di Warung Nasi Padang
– Keramaian Warganet Bahas Nasi Padang Dibungkus Dan Makan Di Tempat
– Tips Menghindari Makan Berlebihan
– 9 Tempat Sarapan Pagi Di Jogja Yang Tidak Boleh Dilewatkan
bar jumatan ki padang
x/@kopasus_nosugar pic.twitter.com/QUSDRYxgsw— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) December 6, 2024
Ternyata ada beberapa teori yang dijelaskan Warganet untuk menjawab pertanyaan ini. Yang pertama, agar konsumen bisa menakar sendiri seberapa banyak ia mau makan. Sehingga bisa sesuai dengan takaran porsi masing-masing konsumen dan tidak ada makan yang terbuang karena tidak habis.
Teori ‘biar sesuai porsi masing-masing’ ini diungkapkan dua Warganet, yaitu akun Twitter @rois_reus dan @adrianus_lysti. “biar kenyang sesuai porsi perutnya masing2” tulis @rois_reus. “spy porsinya pas, dan tak ada yg terbuang” @adrianus_lysti.
Teori kedua adalah ‘Jogja kota Pelajar’, di mana banyak pelajar dan mahasiswa yang mau cari makan murah dan bisa kenyang. Rumah Makan padang akhirnya memberi mereka solusi dengan mengambil sendiri alias prasmanan. Dan memang benar, Rumah Makan Padang yang ngambil sendiri lebih sering ramai.
Teori ‘Jogja Kota Pelajar’ ini disampaikan oleh Warganet dengan akun Twitter @d_prasetiyo. “Karena jogja kota pelajar yg mayoritas mahasiswa/anak kos. Kalo ada RM padang prasmanan pasti rame. Kenyang no 1 soal rasa belakangan” tulisnya di Twitter.
Baca juga:
– Beragam Tanggapan Warganet Melihat Durian Digunduli
– Kenapa Mi di Warung Burjo Lebih Enak Daripada Buatan Sendiri? Ini Jawaban Warganet!
– Perbedaan Soto, Sroto, Sauto, Tauto, dan Coto
– Tips Menggoreng Ikan Agar Tidak Lengket dan Hancur
bar jumatan ki padang pic.twitter.com/sbtz8ynqOn
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) November 8, 2024
Teori ketiga adalah ‘Pelayan kewalahan melayani pelanggan’. Jadi ceritanya, Rumah Makan Padang di Jogja ini banyak digemari masyarakat, baik makan di tempat maupun dibungkus bawa pulang. Pelayannya kewalahan, akhirnya cuma melayani yang dibungkus dan yang makan di tempat disuruh ambil sendiri.
Teori ‘Pelayan kewalahan melayani pelanggan’ ini diungkapkan oleh akun Twitter @denipp. “Awal mulanya dulu diambilkan nasinya. Tapi, karna yang makan dan bungkus yang berdatangan banyak. Dan pegawainya kewalahan, akhirnya disuruhlah yang makan suruh ambil nasi sendiri. Di RM Sederhana masih diambilkan dan bisa minta dihidangkan” tulisnya. (071217/24)