Jogjaupdate.com ~ Keluarga Besar Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di seluruh Indonesia menyatakan penolakan mereka terhadap penggusuran Kantor PKBI Nasional. PKBI DIY siap mendukung kantor pusat PKBI untuk tetap bertahan di Hang Jebat hingga ada keadilan bagi PKBI.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan Kementerian Kesehatan RI kembali melakukan tindakan semena-mena dengan menggusur kantor pusat Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di Hang Jebat, Jakarta Selatan, tanpa perintah eksekusi pengadilan.
Menurut rilis pers yang diterima,, penggusuran dilakukan pada 10 Juli 2024 pukul 07.00 WIB, dengan melibatkan sekitar 100 personil Satpol PP yang didukung oleh belasan aparat kepolisian dan TNI. Mereka memaksa PKBI keluar dari lahan yang telah ditempati sejak 1970 berdasarkan SK Gubernur DKI No.207/2016. Ironisnya, putusan hukum dari Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung menyatakan bahwa lahan tersebut bersifat non-eksekutif.
Baca juga:
PKBI Sleman Beri Bantuan, Turi Kini Miliki Bengkel Terpadu Bagi Penyandang Disabilitas
PKBI DIY Diskusikan Antisipasi Krisis Iklim di Yogyakarta
Problem Serius Kesehatan Mental, Setahun 17 Anak Muda Bunuh Diri di Yogyakarta
Jelang Liburan Akhir Tahun, Ribuan Siswa Yogyakarta Menerima Vaksin Booster
Dalam tindakan tersebut, barang-barang milik PKBI dikeluarkan secara paksa. Sejarah panjang PKBI, yang berdiri sejak 1957 sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pertama yang memelopori gerakan Keluarga Berencana (KB) dan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), seolah diabaikan. PKBI telah berperan penting dalam mendirikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan saat ini PKBI beroperasi di 25 provinsi dan 178 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
PKBI Nasional juga menegaskan bahwa lahan kantor mereka di Hang Jebat merupakan hibah dari Gubernur DKI Ali Sadikin pada 1970. Di sana, PKBI telah mendirikan Training Center dan kantor pusat yang melayani warga, terutama perempuan dan anak, di seluruh Indonesia. Keberadaan PKBI di lahan tersebut telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Pada masa sulit Orde Baru (ORBA), PKBI Nasional memainkan peran penting dalam memfasilitasi pertemuan-pertemuan strategis berbagai organisasi masyarakat sipil. Beberapa di antaranya terlalu penting untuk dilupakan, bahkan PKBI cukup berani memfasilitasi “pertemuan gelap” untuk gerakan mereka ketika itu, di tengah pengawasan dan represi ketat ORBA.
Pada tahun 2023, pendiri PKBI, Dr. dr. Soeharto, dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Namun, tindakan penggusuran ini justru menunjukkan sikap pemerintah yang ingin menghancurkan PKBI tanpa memberikan kompensasi yang layak.
Tindakan ini dianggap sebagai bentuk penindasan terhadap PKBI yang telah berkontribusi besar dalam program kesehatan nasional. Langkah ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk dari Pengurus Daerah PKBI DIY, Budhi Hermanto, yang menyatakan bahwa tindakan tersebut menyalahi aturan yang berlaku.
Budhi Hermanto, sebagai perwakilan PKBI DIY, mengungkapkan bahwa langkah yang diambil pemerintah sangat mencederai rasa kemanusiaan. “PKBI telah berkontribusi selama 67 tahun mendukung berbagai program pemerintah seperti vaksinasi, penanganan stunting, edukasi remaja, layanan SRHR, pemenuhan air bersih, dan tenda kemanusiaan saat bencana. Mengusir kami dari tempat yang sah secara hukum tanpa ada kompensasi yang memadai adalah tindakan yang tidak manusiawi,” ujarnya.
Baca juga:
Menurut Penelitian, Jebul Cuci Piring Bisa Redakan Stres
Tidak Tahan Omelan Istri, Seorang Pria Pilih Kabur ke Hutan
Pentingnya Vaksinasi Sebelum Pernikahan
Peneliti Jogja dan Australia Kampanyekan Efek Perubahan Iklim dan Kesehatan Reproduksi Melalui Wayang
PKBI DIY akan siap mendukung untuk tetap bertahan di Hang Jebat hingga ada keadilan bagi PKBI. “Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi (KSR), terutama untuk perempuan dan anak, merupakan hak dasar bangsa Indonesia menuju keluarga bertanggung jawab dan inklusif,” tegas Budhihermanto.
PKBI DIY juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan jaringan masyarakat sipil yang telah turut berempati terhadap kondisi ini dan berharap adanya dukungan dan solidaritas terus-menerus dalam proses PKBI memperjuangkan hak atas tanahnya.
PKBI akan terus memperjuangkan haknya dan berupaya agar kantor pusat di Hang Jebat tetap menjadi rumah perjuangan yang sah. Dukungan dari berbagai pihak menjadi semangat tambahan untuk melanjutkan perjuangan ini. (110724/24)