JogjaUpdate.com ~ DI Yogyakarta memiliki problem serius dalam kesehatan mental. Sepanjang tahun 2023, telah tercatat setidaknya 17 kasus anak muda bunuh diri, 3 di antaranya terjadi pada remaja di bawah 20 tahun.
Total 36 kasus bunuh diri yang dilaporkan di DI Yogyakarta, situasi ini tak lagi bisa dianggap remeh, terlebih hampir semua berlatar persoalan kesehatan mental yang tidak terurai dengan baik.
“Teman-teman di Jogja, siapapun yang membutuhkan pertolongan bisa segera ke PKBI. Minggu lalu anak saya dikabari temannya meninggal karena bunuh diri di Seyegan, belum diketahui sebabnya. Sedih luar biasa bagi kami, maka itu kami siap menjadi tempat untuk cerita. Telpon kami, kalau butuh safe house kami juga ada dan bisa akses siapa saja. Bisa untuk healing dan bercerita, kami siap,” ungkap Budhi Hermanto usai Musda PKBI DIY di Tara Hotel, Jumat (1/3/2024) siang.
“PKBI DIY bekerjasama dengan sebuah yayasan memastikan adanya rumah aman untuk penyintas kesehatan mental. Rumah tersebut bisa diakses siapa saja dan akan ada pendamping yang siap menemani dan mendengarkan cerita apapun,” lanjut Budhi Hermanto
“Dari 36 kasus pada 2023, 17 di antaranya terjadi pada remaja dan anak muda. Tentu ini harus kita tangani dengan serius. Kami di PKBI DIY siap membantu,” tandasnya.
Budhi Hermanto juga berharap, kesiagaan juga dilakukan pemerintah dan kampus sebagai ruang terdepan yang bersinggungan dengan anak-anak muda. “Ini serius, kalau pemda mau buat sangat luar biasa, juga kampus harus punya rumah aman atau ruang konseling,” tegas Budhi.
Budhi Hermanto, mengatakan pihaknya konsen ke kesehatan mental di tahun 2024 ini, karena menjadi persoalan serius yang harus diurai. PKBI ingin ikut aktif dalam pencegahan dan penanganan kasus kesehatan mental agar tak berakhir menjadi hal buruk seperti bunuh diri.
PKBI DIY diharapkan dapat benar-benar menjadi Perkumpulan yang istimewa melalui kerja-kerjanya yang juga merespon isu-isu terkini, seperti isu kesehatan mental pada anak muda.
Di sisi lain, PKBI DIY juga terus mengadvokasi berbagai komunitas rentan dan kelompok yang dimarginalkan. Masih banyak masyarakat saat ini merasa tabu dalam membicarakan isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi yang menjadi hambatan dalam upaya memberikan edukasi dan layanan yang diperlukan.
Musyawarah Daerah XVII PKBI DIY pada hari Kamis – Jumat, 29 Februari – 1 Maret 2024 dihadiri pula oleh Pengurus Nasional PKBI, Ichsan Malik, yang memaparkan peran penting PKBI DIY dalam memenuhi hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi, terutama pada kelompok rentan dan dimarginalkan.
“PKBI DIY dengan seluruh keistimewaannya ini, di mana hanya PKBI DIY menjadi satu-satunya daerah yang memiliki eksekutif sampai pada level Cabang, memiliki komitmen yang kuat untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat, khususnya dalam hal pemenuhan hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual. Kami percaya bahwa keadilan dalam hal ini harus menjadi prioritas utama,” ungkap Ichsan Malik.
Melalui Musyawarah Daerah ini, PKBI DIY berkomitmen untuk menjadi organisasi yang lebih proaktif dan responsif dalam memperjuangkan hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual bagi semua kalangan masyarakat, serta berperan aktif dalam mewujudkan visi bersama untuk keluarga dan masyarakat yang bertanggung jawab dan inklusif.
Musyawarah Daerah XVII PKBI DIY juga melakukan pemilihan pengurus baru, Budhi Hermanto terpilih sebagai Ketua PKBI DIY untuk Periode Kepengurusan 2024 – 2027. Sebelumnya Budhi Hermanto menjabat sebagai Direktur Eksekutif di PKBI DIY.
(020324/24)