JogjaUpdate.com ~ Yang mendapatkan makanan di dalam pesawat bukan cuma penumpang saja lho, crew cabin juga iya. Dan ternyata, makanan pilot dan co-pilot itu harus dibedakan lho. Bukan karena alasan jabatan pilot lebih tinggi dari co-pilot, namun emang ada aturanan yang diterapkan beberapa maskapai.
Menurut aturan tersebut, pilot dan co-pilot tidak akan memakan makanan yang sama ketika menerbangkan pesawat. Alasannya adalah jika makanannya salah dan menyebabkan keracunan, hanya salah satu yang terkena. Misalnya, jika pilot tiba-tiba mules keracunan makanan, seharusnya co-pilot tidak ikut keracunan dan masih bisa menerbangkan pesawat.
Selain itu, pilot juga menghindari beberapa jenis makanan tertentu yang menimbulkan resiko sakit perut. Contohnya seperti ikan mentah dan sambal, baik itu sebelum maupun selama jam kerja. Ini juga karena alasan yang sama, yaitu mengindari masalah sakit perut ketika sedang menerbangkan pesawat.
Sebenarnya aturan resmi yang diturunkan oleh Federal Aviation Administration (FAA), namun perusahaan penerbangan sendiri yang menerapkannya. Karena kasus keracunan makanan di kokpit pesawat sangat jarang terjadi. Kecuali pada tahun 1982, sebuah penerbangan dari Boston ke Lisbon.
Penerbangan dengan 12 awak pesawat termasuk pilot, co-pilot, dan teknisi penerbangan tersebut terbaksa berbalik arah, setelah mereka jatuh sakit karena keracunan makanan. Diketahui keracunan ini karena puding berbahan tapioka yang mereka konsumsi ternyata mengandung racun.
Selain itu, memang jenjang karir dan strata yang berbeda antara pilot dan co-pilot. Menurut yang dimuat CNN, kapten pilot biasanya makan makanan dari kelas satu, sedangkan co-pilot dapat makanan kelas bisnis. Walau demikian, ada juga kapten yang berbaik hati mebiarkan rekannya untuk memilih makanan terlebih dahulu. (160817)