JogjaUpdate.com ~ Pameran Upakarya Semarang 2023 menghadirkan jejak-jejak jalinan Kota Semarang dan Yogyakarta tempo dulu, khususnya di era berkembangnya industri gula di Yogyakarta. Pameran Upakarya Semarang digelar sejak 27 Agustus dan berakhir pada 31 Agustus 2023 di Jogja Galery.
Di masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII, industri gula di Yogyakarta berkembang pesat di abad ke-20, dengan sedikitnya 17 pabrik gula yang beroperasi di masa itu. Jalinan hubungan antara Yogyakarta dan Semarang itu pun terekam dalam jejak transportasi kereta api sebagai sarana distribusi penting untuk industri gula.
Baca juga:
Pasa Harau Art & Culture Festival, Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Festival Berbasis Komunitas
Pameran Upakarya Semarang 2023 Menghadirkan Jejak Jalinan Kota Semarang dan Yogyakarta Tempo Dulu
Pertama Kali, Rute Marathon Akan Melewati Keraton
Nandur Srawung X Kembali Digelar Di Taman Budaya Yogyakarta

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho mengatakan hubungan Semarang-Yogyakarta sudah terjalin cukup lama. Kota Semarang telah menjadi salah satu kota yang dikelola pemerintah Hindia-Belanda, atau VOC pada saat itu.
“Di masa itu, Kota Semarang, selain menjadi simpul perekonomian jalur rempah dan jalur sutra, juga telah menjadi bagian dari jalur gula. Ini lah yang merupakan relasi erat antara Yogyakarta dan Semarang,” ujar Wing.
Wing mengatakan di masa lalu, Yogyakarta sebagai daerah penghasil gula, dan Semarang sebagai bagian dari rantai distribusi gula, yakni melalui pelabuhan laut.
“Ada hal-hal sejarah masa lalu yang mana ini menjadi bagian dari potensi yang harus digali. Melalui Upakarya Semarang, dapat kembali terjalin erat relasi antara Yogyakarta dan Semarang,” jelas Wing.
Sri Wantini Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sleman menambahkan, “Pameran ini membuka wawasan baru yang menggambarkan masa lalu Yogyakarta dan Semarang. Melalui karya-karya seni dan dokumentasi sejarah yang ditampilkan, diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengambil kebijakan di masa yang akan datang”.
Masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII sangat ekspansif dalam pengembangan industri gula di Yogyakarta. Imbuh Aris Herbandang Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sleman
Bahkan, dari Bantul hingga Sleman ada belasan pabrik gula yang berkembang di masa itu. Selain itu, wilayah Sleman juga berbatasan dengan Jawa Tengah.
Baca juga:
1000 Penari Siap Pecahkan Rekor di Malioboro Menari
Peneliti Jogja dan Australia Kampanyekan Efek Perubahan Iklim dan Kesehatan Reproduksi Melalui Wayang
Indonesia Shopping Festival 2023, 7 Mall di Jogja Serentak Beri Diskon Hingga 78 Persen
Hotel Berbintang Di Yogyakarta Buka Peluang Kolaborasi Dengan Produk Interior

Melalui pameran ini, ada benang merah cerita bersama yang dapat ditarik dari hulu ke hilir. Wisatawan yang berkunjung ke Semarang tidak hanya mendapatkan informasi tentang hilirnya, tetapi juga tentang hulu yang menjadikan jalinan relasi yang kuat antara kedua kota ini.
“Yakni tentang sejarah peradaban Yogyakarta dan Semarang, terkait dengan manisnya ekonomi dari industri gula,” jelasnya lagi.
(010923/23)