
Yogyakarta (30/01/15), Lokomotif pertama buatan putra putri Indonesia, Bima Kunthing kini dipamerkan di kawasan titik 0 Kilometer, tepatnya di halaman benteng Vredeburg. Kereta dipindahkan Kamis (29/01/15) malam dari Balai Yasa Jogja.
Dilansir dari harian Kedaulatan Rakyat, Lokomotif seberat hampir 19 ton tersebut dipindahkan dan diangkut ke truk dengan dikawal foreider satlantas Polresta Yogyakarta melewati Jalan Munggur – Jalan Solo kemudian Tugu menuju Jalan Malioboro dan berakhir di Benteng Vredeburg.
Sebelum dipindahkan, tim dari Balai Yasa PT KAI melakukan tumpengan selamatan yang diikuti oleh tim PT KAI dan Dinas Kebudayaan DIY.
Bima Kunthing merupakan lokomotif pertama buatan anak bangsa. Loko tersebut diproduksi pada tahun 1952-an dan resmi dilaunching pada tahun 1965. Dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX ini menggunakan bahan bakar Diesel Elektrik atau sering disebut DE. butuh waktu 41 hari untuk merenovasi loko tersebut hingga siap dipindahkan ke kawasan Benteng Vredeburg.
Pengerjaan renovasi membutuhkan waktu selama 41 hari sejak 19 November hingga 31 Desember dan dilakukan oleh seluruh tim dari Balai Yasa mulai dari tim rangka atas, tim rangka bawah, tim logam, tim diesel aukselery dan traksi listrik.
Nama Lokomotif Bima Kunthing ini secara langsung diberikan oleh Sri Sultan HB IX dengan makna Bima yaitu kekuatan dan Kunthing yang berarti kelincahan atau kegesitan. Loko ini mulai dipensiunkan pada periode 1990-an setelah ada pengganti yang baru yaitu Loko D-301. Sekarang Bima Kunthing dipamerkan di halaman Benteng Vredeberg agar warga masyarakat bisa mengapresiasi sejarahnya yang erat dengan Yogyakarta.