JogjaUpdate.com ~ Berkendara saat hujan haruslah ekstra hati-hati, dikarenakan jalanan basah yang licin. Juga memerlukan ban yang mampu menapak dengan baik di jalan yang basah. Banyak orang mengakali dengan mengempiskan ban saat hujan. Namun amankah cara ini?
Banyak yang berasumsi, dengan mengurangi tekan udara dalam ban bisa membantuk mendapatkan traksi lebih. Traksi ini didapat dari permukaan ban yang melebar karena kurangnya tekanan udara di dalamnya. Dengan permukaan lebih lebar, orang beranggapan ban lebih mencengkram jalan.
Namun ternyata cara mengempiskan ban saat hujan bukanlah cara yang aman untuk berkendara. Pakar Safety Riding pun tidak menganjurkannya. Malah dengan mengempiskan ban ini, akan berakibat beberapa hal buruk bagi kemampuan ban tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Michael Gerald Gozal, Safety Riding Analyst Astra Motor yang dirilis Kompas.com. Ia menerangkan kalau pengendara memang mendapatkan tapak ban lebih lebar saat kondisi ban agak kempis. Namun kondisi ini ada kerugiannya, yaitu kelenturan ban berubah.
Karena itulah, ia tidak menyarankan untuk mengurangi tekanan udara pada ban saat hujan. “Sewaktu ban terlalu kenyal dia tidak stabil, Ban kempis kan sebenarnya menambah lebar tapak, torsi bertambah, tapi salah satu fungsi ban yang menekan berkurang,” jelasnya.
Pengendara lebih dianjurkan untuk menggunakan ban dengan tekanan udara yang sesuai rekomendasi pabrikan. Cara ini dinilai paling akan digunakan untuk berkendara walau dalam kondisi hujan sekalipun. Pada akhirnya cara berkendara yang aman yang paling mempengaruhi keselamatan. (090517)