JogjaUpdate.com ~ Ada macam-macam batik yang beredar di pasaran, dari motif hingha cara pembuatan yang berbeda-beda. Bahkan tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing yang berbeda. Namun untuk cara pembuatannya, kadang susah untuk membedakan batik tulis, cap, dan print.
Sebagian orang hanya menyebut kain batik untuk batik tulis dan cap saja, karena menggunakan lilin atau malam dalam proses pembuatannya. Sedangkan batik print disebut kain bermotif batik, karena tidak melalui proses seperti batik tradisional. Namun beberapa orang tetap saja menyebut semuanya batik.
Menurut yang dimuat Kompas.com (2/10/17), batik tulis disebut sebagai batik jenis terbaik, sekaligus paling mahal dari jenis lain. Karena proses pembuatan batik tulis masih manual dengan tangan manusia. Proses pembuatannya pun memakan waktu lama dibandingkan yang lain.
Tri Utomo, pemilik Omah Batik Ngesti Pandowo di Kampung Batik Semarang mengungkapkan: “Batik kualitas utama ialah batik buatan tangan, baik ditulis maupun dicap. Di bawah itu terdapat kain tekstil yang diberi print motif batik. Jenis ini bukan termasuk batik, melainkan kain print batik,”
Berikut ini adalah beberapa tips membedakan batik tulis yang berkualitas dengan batik cap dan print dari Tri:
1. Batik print berbau tekstil menyengat
Ciumlah bau kainnya, batik kain print akan mengeluarkan bau tekstil yang menyengat. Sedangkan batik asli mengeluarkan bau malam yang tidak menyengat. “Bau kain print itu bau tinta kimia, jadi nyengat. Kalau bau malam khas lilin, gak menyengat,” jelas Tri.
2. Tinta batik tulis tembus ke belakang
Batik yang melalui proses pencantingan atau pengecapan dengan lilin, akan tembus ke kain bagian belakang. Makan untuk membedakan batik tulis harus dilihat dari kedua sisi kainnya, alias dibolak-balik. Pada batik yang asli, bagian depan dan belakang memiliki warna, corak, dan motif yang persis sama.
Sedangkan pada kain print batik, yang berwarna hanya di satu sisi saja. Sisi lainnya hanya putih seperti kain asalnya, tintanya tidak tembus sampai belakang.
3. Batik print lebih rapi
Kain print batik memiliki motif yang lebih rapi dan seragam dibandingkan batik tulis atau cap asli. Batik buatan tangan dicap maupun ditulis secara manual dengan gerakan tangan manusia. “Batik yang print itu kan kerjaan mesin, jadi wajar lebih presisi dari garis dan warnanya. Kalau yang asli malah ada seninya,” kata Tri.
4. Harga beda jauh
Batik tulis khas Semarang dihargai per dua meter kainnya mulai dari Rp300.000,- hingga jutaan. kemudian batik cap dihargai sekitar Rp150.000,-. Sedangkan kain print yang bermotif batik hanya dihargai sekitar Rp50.000,- per dua meter persegi. Harga tidak akan pernah bohong.
5. Banyak yang sama
Membeli kain print bermotif batik, akan menemukan banyak motif yang sama di pasaran. Karena sekali produksi menghasilkan banyak batik dengan motif sama. (241017)