JogjaUpdate.com ~ Banyak misteri di balik Oarfish, ikan laut dalam yang berukuran besar ini. Kemunculan ikan raksasa ini dipercayai sebagai pertanda bencana.
Bahkan tak sedikit orang Jepang mempercayai kalau Oarfish bisa meramalkan terjadi gempa hingga tsunami. Apalagi jika menemukan ikan tersebut terdampar di pantai.
Apakah ikan raksasa ini benar bisa meramalkan bencana atau sekadar mitos belakan? Bagaimana tanggapan para ilmuwan mengenai ikan laut dalam ini?
Melansir dari The Guardian, para ilmuwan dari Universitas Tokai di Tokyo, Jepang telah sepakat kalau tidak semua penampakan Oarfish akan diikuti bencana.
Penelitian ilmuwan Jepang ini membandingkan catatan penampakan ikan laut dalam di Jepang dengan peristiwa gempa di Jepang selama 90 tahun terakhir.
“Jika bisa memahami hubungan antara Oarfish dan gempa, maka akan membantu dalam pencegahan bencana,” kata Yoshiaki Orihara, ilmuwan Universitas Tokai.
Penelitian ini mencatat ada 263 penampakan ikan laut dalam ini di Jepang sejak 1923. Dalam periode yang sama tercatat 221 gempa dengan kekuatan minimal 6 SR.
Namun jika dilihat catatan keseluruhan, hanya ada satu gempa yang terjadi dalam 30 hari setelah penampakan ikan raksasa ini.
Misalnya gempa pada Juli 2017, ditemukan ikan Oarfish dalam radius 100 km dari lokasi gempa. Jarak yang cukup jauh untuk dikatakan berhubungan.
Baca Juga : Ilmuwan Jepang Kembangkan Jenis Pisang Baru Yang Bisa Dimakan Sekulit-Kulitnya
“Sangat mengecewakan karena kami tidak menemukan hubungan (antara Oarfish dan gempa), tetapi di masa depan kami akan meneliti hubungan antara terdamparnya lumba-lumba dan ikan paus dengan gempa bumi,” ucap ilmuwan Jepang tersebut.
Kisah mengenai ikan rakasasa ini sendiri sudah berkembang dari Shokoku Rijin dana, sebuah kumpulan kisah misteri yang diterbitkan pada abad 18 di Jepang.
Karena itu, ilmuwan menyebut hubungan antara kemunculan ikan raksasa ini dengan gempa bumi hanya dari dongeng rakyat saja.
Awalnya muncul teori kalau ikan Oarfish akan keluar dari habitatnya di laut dalam karena adanya perubahan elektromagnetik yang disebabkan aktivitas tektonik.
Teori ini banyak dipercayai masyarakat Jepang secara luas. Namun penelitian dari Universitas Tokai ini membantah teori tersebut.
Jepang sendiri adalah negara kepulauan yang kerap mengalami gempa. Bahkan disebut-sebut sebagai negara paling rawan gempa di dunia.
Baca Juga : Wah, Warganet Ini Temukan Ujung Pelangi
Tak heran banyak ilmuwan Jepang melakukan penelitian soal gempa bumi. Termasuk penelitian ikan raksasa Oarfish yang dipercaya bisa meramalkan gempa. (150819)
