Bahaya Belok Miring Ala Pembalap Di Jalan Raya, Mending Ke Sirkuit Wae

JogjaUpdate.com ~ Pembalap sepeda motor melibas tikungan dengan gaya miring sampai dengkulnya gasuk aspal karena memang ada tujuannya. Gaya belok miring ala pembalap ini jangan diterapkan untuk jalan raya. Karena selain berbahaya, dan resikonya juga berdampak pada pengguna jalan lainnya.

Akhir-akhir ini sedang marak beberapa pencinta sepeda motor yang menggeber tunggangannya dengan gaya pembalap di jalan raya. Kejadian yang jatuh saat menikung pun sudah tidak terhitung lagi banyaknya. Selain dirinya sendiri yang mengalami kecelakaan, pengguna jalan lainnya juga ada yang menjadi korban.

Banyak hal yang membuat teknik menikung ala pembalab ini berbahaya untuk diterapkan di jalan raya. Mulai dari kondisi lintasan, jalan raya tidak seperti sikuit yang telah di sterilkan dari pasir dan benda penyebab terpelesetnya sepeda motor. Belum lagi sirkuit memang sudah diperhitungkan jika terjadi kecelakaan.

Baca: Ini Alasan Pembalap Kalau Belok Miring Banget, Dengkulnya Sampai Gasruk Aspal

Harus diingat, kondisi jalan raya yang tidak ada kepastian aman untuk dilewati tanpa ekstra hati-hati. Misalnya keberadaan pasir, kerikil, dan ceceran oli yang membahayakan bagi kendaraan. Benda-benda kecil yang sering tidak terlihat ini membuat cengkraman ban hilang dan akhirnya terpeleset hingga jatuh.

Seperti yang dimuat Otomania.com (19/9/17), belum lama ini ada sebuah kecelakaan yang menjadi viral di sosial media. Seorang pengendara yang terpeleset saat menikung menyeret dua pengendara lainnya. Tidak hanya menyebabkan kerugian rusaknya sepeda motor, juga menyebabkan luka-luka.

Poedyo Santosa, intruktur senior Indonesia Road Safety Agent (IRSA) mengingatkan, ketika berkendara di jalan raya kita bisa menjadi korban, penyebab, dan terlibat kecelakaan. Jadi bertanggung jawab dalam berkendara untuk diri sendiri dan orang lain itu penting menurut Poedyo.

Pembalap MotoGP biasanya menggunakan tekni line-in untuk melibas tikungan. Sedangkan pembalap motocross menggunakan teknik line-out untuk keluar tikungan. Sedangkan untuk jalan raya, Siswanto, instruktur berkendara Honda Wahana menyarankan menggunakan teknik line with.

“Untuk di jalan raya gunakan teknik line with. Dimana sepeda motor dan pengendara mengikuti arah yang sama dengan tikungan. Tidak usah pakai teknik seperti pebalap pada lingkungan yang tidak terkontrol. Bisa berbahaya karena banyak kemungkinan yang bisa terjadi di jalan raya,” ucap Siswanto (190917)

Agung Pratnyawan on FlickrAgung Pratnyawan on GoogleAgung Pratnyawan on InstagramAgung Pratnyawan on Twitter
Agung Pratnyawan
Content Writer
Freelance Content Writer and Web Developer

Agung Pratnyawan

Freelance Content Writer and Web Developer

You May Also Like