JogjaUpdate.com (25/9/17), Proses puncak yang dilalui mahasiswa selama kuliah adalah Skripsi atau tugas akhir. Sebagai tugas pamungkas untuk penentu kelulusan ini masih saja menjadi momok bagi mahasiswa. Apa bedanya pembuatan skripsi jaman sekarang dengan jaman dahulu?
Teknologi yang membantu dalam penulisan skripsi pastinya berbeda. Sekarang dimudahkan dengan adanya komputer untuk mengetik skripsi. Sedangkan jaman dahulu, pastinya dengan mesin ketik. Namun ada yang berbeda dengan yang satu ini, sebuah skripsi tulis tangan setebal 170 halaman.
This is my dad’s engineering undergrad thesis sa FEU.
Kung nahihirapan ka sa thesis mo ngayon,pano pa kaya kung handwritten? pic.twitter.com/nf6k9d2FOn— randel (@randeltablada) September 20, 2017
Seorang pemuda bernama Randel Tablada menggunah sebuah foto skripsi ke Twitter dan menjadi viral. Diketahui, skripsi tersebut adalah milih ayah Randel, yaitu Almar D. Tablada. Skripsi tulis tangan ini dibuat pada tahun 1982 dengan ketebalan 170 halaman. Jangan salah sangka dulu, tulisan tangannya sangat rapi sehingga mudah dibaca.
Dari sampul terlihat biasa saja, seperti pada skripsi pada umumnya. Namun jika dibuka, halam perhalaman akan menemukan tulisan tangan yang terlihat seragam dan rapi. Bukan cuma kalimat saja, namun rumus dan angka tampak seragam juga rapi. Tulisan tangan ini juga terlihat indah tanpa coretan maupun kesalahan.
Setelah postingan foto dalam akun Twitter @randeltablada itu menjadi viral, Almar sang penulis pun menceritakan proses pembuatannya. Membuat skripsi tulis tangan adalah pilihan satu-satunya. Ia menghasilkan waktu malan di akhir pekan untuk menulis skripsi dari pukul 100 malam hingga 2 dini hari.
Almar mengaku proses penulisannya sangat lamban, karena ia harus memastikan tidak membuat kesalahan apapun. Jika membuat coretan atau kesalahan, makan ia harus mengulangi satu halaman penuh. Untungnya pria yang kini berusia 57 tahun ini dapat menyelesaikan skripsinya ini dengan baik.
Menurut yang dimuat When in Manila, Almar kini bekerja di Biro Peralatan Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya. Pria asal Filipina ini pun berterima kasih dan bangga karena skripsi tulis tangan yang pernah ia buat ini masih ada dan tetap dalam kondisi bagus.