JogjaUpdate.com ~ Asap kendaraan bermotor, debu, dan teriknya sinar matahari setiap hari selalu dihadapi oleh mereka yang tinggal di kota besar. Polusi udara tersebut dikenal sebagai penggangu dalam pernapasan. Namun ternyata tidak hanya pernapasan, polusi udara juga merusak kulit.
Menurut yang dimuat Kompas.com (5/9/17), dr.Eddy Karta, Sp.KK, dokter dari Edmo Clinic Jakarta, menjelaskan kalau paparan polusi udara termasuk salah satu penyebab penuaan dini. Hal ini dikarenakan polusi udara merupakan sumber dari radikal bebas yang membahayakan kesehatan kulit.
Sama seperti sinar matahari dan asap rokok, polusi udara juga juga dianggab sebagai penyebab penuaan dini. “Dahulu hanya sinar matahari dan asap rokok saja yang dianggap sebabkan penuaan dini, sekarang polusi juga,” ungkap Eddy.
Polusi udara ini akan menyebabkan tanda-tanda dari penuaan dini lebih cepat muncul pada bagian dahi dan pipi. “Terpapar polusi 5-10 menit bisa membuat partikel-partikel halus polutan masuk ke dalam kulit. Polutan dari kendaraan bermotor lebih kecil dari asap pabrik,” ungkapnya.
Semua hal ini akan menyebabkan kulih menjadi lebih mudah bermasalah, seperti meradang, iritasi dan juga berjerawat. Efek lain dari polusi udara ini adalah menyebabkan kulit mengalami pigmentasi, atau muncul vlek hitam dan warna kulit tidak merata. Karena itulah kulit perlu dilindungin dari polusi udara.
Untuk melindungi kulit dari polusi udara, Eddy menyarankan minimal menggunakan pelembab dan tabir surya. Karena pelembab dan tabir surya ini akan membentuk lapisan seperti kulit kedua. Selain itu juga perlu memperhatikan kondisi kulit dalam pemilihan produk perawat kulit wajah. (090917/23)