JogjaUpdate.com (29/9/17), Sepeda motor jenis moped atau yang lebih sering disebut bebek, pernah merajai jalanan di Indonesia. Sepeda motor jenis ini dulu bisa ditemukan di setuap sudut jalan. Namun keberadaan motor bebek ini makin lama semakin berkurang. Begitu juga angka penjualan bebek yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Seperti yang dimuat Kompas.com (29/9/17), berdasarkan data distribusi Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan bebek sepanjang bulan Januari hingga Agustus 2017 ini mengalami penurunan sampai 20,17%. Apakah penurunan ini terkait dengan tren skuter otomatis atau skutik?
Ternyata memang demikian, seperti diakui salah satu merk sepeda motor terbesar di Indonesia Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM). M Abidin, GM Aftersales Division YIMM mengatakan, faktor utamanya adalah perubahan tren konsumen dalam memilih sepeda motor.
“Berbicara fakta, penjualan sepeda motor bebek semakin tergerus oleh penjualan motor skutik,” ujar Abidin.
Ditambahkan Abidin, dindikasi kalau sekarang konsumen lebih mengutamakan aspek kemudahan dan kenyamanan dalam berkendara. Sehingga kemudahan dan kenyaman yang ditawarkan skutik jadi pilihan utama konsumen. Seperti diketahui, mengendarai skutik memang lebih gampang dibandingkan jenis bebek.
Walaupun terus tergerus, namun angka penjualan bebek masihlah terbilang cukup tinggi. Terutama untuk beberapa daerah, terutama yang bukan kota besar. “jika berbicara penjualan tertinggi ada di area Sulawesi dan Kalimantan, secara spesifik meliputi area Makassar, Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur,” tutur Abidin.
Sedangkan menurut yang dimuat Kompas.com (22/9/17), Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran Astra Honda Motor mengatakan, kalau segemen bebek ini masih ada peminatnya di wilayah Jawa. Biasanya mereka adalah konsumen yang mementingkan fungsionalitas, keiritan, dan operasional.