JogjaUpdate.com ~ Busi adalah salah satu bagian penting dari mesin yang berfungsi untuk memercikan api dalam pembakaran di ruang mesin. Meski barang kecil, busi ini penting dan memerlukan perhatian khusus. Untuk dapat membersihkan busi tidak bisa sembarangan lho.
Salah kaprah dalam membersihkan busi ini bisa menggangu peforma mesin dan mengurangi usia busi. Banyak orang merawat busi dengan melpas dan membersihkannya menggunakan amplas atau sikat kawat. Namun ternyata cara yang banyak dilakukan orang ini salah lho. Lalu bagai mana yang benar?
“Saat dibersihkan pakai amplas atau sikat maka ada kemungkinan terkikis yang membuat jarak grand elektoda atau kepala busi bergeser, bisa jadi rengang atau justru terlalu rapat. Bila sampai gap-nya berbeda dengan ukuran standar dampaknya busi tidak bekerja maksimal,” kata Suprianto, Technical Support PT NGK Busi Indonesia yang dirilis Kompas.com.
Menurut Suprianto, jarak kerenggangan busi dari pabrikan ini sudah diukur secara presisi. Tiap jenis motor memiliki jarak yang berbeda-beda, bisa sampai bergeser otomatis kan mempengaruhi percikan api yang dihasilkan busi tersebut. Karena itulah pentingnya jarak kerenggangan busi.
Selain itu, banyak pula yang mempunyai kebiasaan buruk dengan mengetok kepala busi. Tindakan ini menurut Suprianto sangat haram dilakukan, karena materialnya yang sangat sensitif. “Dalam keadaan dingin metal punya sifat getas, saat digetok strukturnya akan berubah yang membuat materialnya ikut berubah. Efek parahnya, umur busi jadi lebih pendek dari seharusnya,” ungkapnya.
Meski sering dilakukan perawatan, ia tidak menganjurkan melakukan pembersihan busi secara manual. Menurutnya, bila sudah kotor lebih baik diganti yang baru. “NGK sebenarnya tidak menyarankan pembersihan busi. Busi itu sensitif, bila sampai ada yang bergeser dan berubah fungsinya juga akan berkurang. Bila memang sudah kotor, lebih baik diganti baru itu jauh lebih aman,” kata Supriyanto. (230617/25)
