JogjaUpdate.com ~ Hingga pukul 09.00WIB tanggal 22 Oktober 2021, BMKG melalui Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG DR. Daryono, S.Si, M.Si, merilis telah terjadi 7 gempa di sekitar Salatiga – Jawa Tengah. Hingga pukul 11.30WIB telah tercatat 13 kali gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Salatiga – Jawa Tengah sejak pukul 00.32 WIB dinihari tadi.
- #Gempa Mag:3.0 SR, 23-Oct-21 00:32:05 WIB, Lok:7.29 LS,110.38 BT (Darat, 13 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:6 Km ::BMKG-PGR VII
- #Gempa Mag:2.9 SR, 23-Oct-21 00:42:54 WIB, Lok:7.33 LS,110.42 BT (Darat, 7 km Barat KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:11 Km ::BMKG-PGR VII
- #Gempa Mag:2.5 SR, 23-Oct-21 01:25:00 WIB, Lok:7.32 LS,110.38 BT (Darat, 12 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:5 Km ::BMKG-PGR VII
- #Gempa Mag:2.5 SR, 23-Oct-21 02:35:57 WIB, Lok:7.33 LS,110.38 BT (Darat, 12 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:13 Km ::BMKG- PGR VII
- #Gempa Mag:2.6 SR, 23-Oct-21 05:29:51 WIB, Lok:7.31 LS,110.41 BT (Darat, 11 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:18 Km ::BMKG-PGR VII
- #Gempa Mag:3.0 SR, 23-Oct-21 05:39:21 WIB, Lok:7.32 LS,110.36 BT (Darat, 14 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:15 Km ::BMKG-PGR VII
- #Gempa Mag:3.0 SR, 23-Oct-21 06:33:46 WIB, Lok:7.30 LS,110.39 BT (Darat, 11 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:5 Km ::BMKG-PGR VII
Gempa ke-7: Mag:3.0 SR, 23-Oct-21 06:33:46 WIB, Lok:7.300 LS,110.39543 BT (11 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:5 Km ::BMKG-PGR VII pic.twitter.com/Feio7xu2Jl
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) October 22, 2021
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merapi-Merbabu, Telomoyo.
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Salatiga, Ambarawa, Banyubiru, dan Bawen dalam skala intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Rangkaian gempa ini berpusat di komplek Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 m dpl dan merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.
Baca juga:
– Kucing dan Sapi Diklaim Bisa Mendeteksi Gempa Bumi
– Banjir, Penanganan dan Pencegahannya
– Tanggapan dan Analisa Soal Fenomena Cacing Keluar Dari Tanah
– Inilah Makhluk Halus Yang Dipercayai Sebagai Penjaga Gunung Merapi
Dalam catatan sejarah gempa kuat dan merusak, wilayah Salatiga, Banyubiru, dan Ambarawa pernah megalami beberapa kali gempa signifikan, yaitu:
- Gempa Semarang, Salatiga, dan Ambarawa pada 24 September 1849.
- Gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865 dimana gempa ini menyebabkan rumah tembok retak.
- Gempa Semarang, Ungaran, dan Ambarawa terjadi pada 22 Oktober 1865. Pada keesokan harinya pada 23 Oktober 1865 guncangan gempa kembali terjadi diikuti gemuruh.
- Gempa Ungaran dan Ambarawa pada 22 April 1866, dimana gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.
- Gempa Salatiga, Ambarawa dan Ungaran terjadi pada 10 Oktober 1872 dimana guncangan gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan rumah tembok.
- Gempa merusak terakhir adalah peristiwa Gempa Sumogawe, Getasan magnitudo M 2,7 pada 17 Februari 2014 dimana gempa ini merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras.
Mengingat wilayah Salatiga, Ambarawa, Banyubiru, dan Bawen berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening maka perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempabumi seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, memahami cara selamat saat terjadi gempa, karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif tersebut.
Laporan kejadian tersebut disalin oleh Mas Annadwi dengan Sumber Narasi dan Gambar : DR. Daryono, S.Si, M.Si @DaryonoBMKG (Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG)
Hingga pagi ini pkl 6.00 WIB blm ada laporan kerusakan bangunan sbg dampak gempa dan hasil monitoring BMKG menunjukkan pasca gempa utama (mainshock) mag 3,0 tsb diikuti 7 kali rentetan gempa susulan, dgn mag 2,9 2,5 2,5 2,6 2,1 3,0 dan 2,7 yg tjd pukul 6.44.56 WIB.
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) October 23, 2021
Gempa masih terjadi hingga siang hari
Hingga pukul 11.30 WIB hari Sabtu (23/10/21) dari pantauan akun twitter @infoBMKG @BMKGJogja dan instagram @stageof.sleman, total telah terjadi 13 kali gempa bumi, ada penambahan 6 gempa lagi dari informasi sebelumnya yang diterima oleh jogjaupdate.com.
- Gempa Mag:2.7 SR, 23-Oct-21 06:44:56 WIB, Lok:7.267 LS,110.44633 BT (9 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:5 Km ::BMKG-PGR VII
- #Gempa Mag:3.0, 23-Okt-21 09:34:45 WIB, Lok:7.25 LS, 110.41 BT (Pusat gempa berada di darat 13 km barat laut Salatiga), Kedlmn:9 Km Dirasakan (MMI) II Ambarawa #BMKG
- #Gempa Mag:3.3, 23-Okt-21 09:51:58 WIB, Lok:7.33 LS, 110.41 BT (Pusat gempa berada di darat 9 KM baratlaut Kota Salatiga), Kedlmn:5 Km Dirasakan (MMI) II Ambarawa #BMKG
- Gempa Mag:2.9 SR, 23-Oct-21 09:56:42 WIB, Lok:7.266 LS,110.46561 BT (8 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:11 Km ::BMKG-PGR VII
- Gempa Mag:2.5 SR, 23-Oct-21 10:21:05 WIB, Lok:7.315 LS,110.42342 BT (8 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:8 Km ::BMKG-PGR VII
- Gempa Mag:3.4 SR, 23-Oct-21 10:45:14 WIB, Lok:7.281 LS,110.41985 BT (10 km BaratLaut KOTA-SALATIGA-JATENG), Kedlmn:17 Km ::BMKG-PGR VII
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 10.30 WIB sudah tercatat 14 kali gempa di Banyubiru-Ambarwa-Salatiga.
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) October 23, 2021
(22/10/21)