JogjaUpdate.com (13/10/17), Belum lama ini marak terjadi penipuan dengan modus penjualan voucer wisata. Penipuan voucer wisata ini terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul, dan menimpa sejumlah guru. Karena itulah, berhati-hatilah terhadap penipuan voucer wisata yang sedang marak ini.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul pun sudah angkat bicara mengenai penipuan yang menimpa banyak guru ini. Disdikpora pun meminta para guru untuk lebih berwaspada dan berhati-hati akan tawaran yang diberikan seperti voucer wisata tersebut.
Menurut yang dimuat HarianJogja.com (12/10/17), Kepala Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rosyid turut prihatin dengan puluhan guru di Gunungkidul yang menajdi korban penipuan voucer wisata. Ia meminta para guru lebih cermat dalam menerima tawaran produk apapun.
Apalagi, tidak jarang pedangang yang datang langsung ke sekolah untuk menawarkan produknya. “Guru harus lebih cermat, teliti dalam membeli atau menerima tawaran produk agar tidak tertipu. Mungkin kalau dilihat dari nilai rupiahnya tidak banyak, tapi itu kan membuat tidak nyaman,” kata Bahron
Sedangkan dari pihak Kepolisian Gunungkidul sendiri, telah menerima laporan penipuan voucer wisata ini. Sejumlah Polsek telah menerima laporan yang mengadukan tersangka berinisial MSC warga Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. MSC diketahui menjual voucer wisata dengan harga Rp150.000 per lembarnya.
Ia mengiming-imingi korbannya dengan potongan harga yang jumlahnya bervariasi. Voucer tersebut dijual dan ditawarkan ke sejumlah sekolah di Gunungkidul. Banyak karyawan sekolah dan guru yang kemudian tertarik membelinya. Namun saat digunakan di objek wisata, voucer tersebut ternyata tidak berlaku.