
JogjaUpdate.com ~ Istana Kepresidenan Yogyakarta atau yang akrab disebut Gedung Agung ternyata tidak hanya digunakan untuk mengadakan acara kenegaraan dan tempat singgah Presiden dan Wakil Presiden ketika ke Yogyakarta, namun juga bisa digunakan untuk berwisata.
Gedung yang dibangun sejak masa kolonial Belanda tepatnya tahun 1823, dan baru selesai pembangunannya pada tahun 1832 ini awalnya dipergunakan untuk tempat tinggal Residen Anthonie Hendriks Smissaert. Setelah beberapa kali dipugar karena gempa bumi bentuk bangunannya jadi seperti yang terlihat seperti sekarang ini.
Pada masa kependudukan Jepang, gedung ini dipergunakan untuk Tyookan Kantai. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia gedung ini dipakai untuk Kantor Komite Nasional Indonesia (KNI) Provinsi DIY. Baru pada saat ibu kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, Gedung Agung dipergunakan sebagi Istana Kepresidenan.
Istana yang terletak di Jalan Ahmad Yani (Margo Mulyo) no.3 Yogyakarta ini terletak berhadapan dengan benteng Vredenburg. Di gerbang utama, akan disambut oleh raksasa penjaga pintu “Dwarapala” setinggi 2 meter yang berasal dari sebuah Candi Kalasan.
Memasuki area dalam Gedung Agung, pengunjung tidak diperkenankan untuk mengambil gambar. Didalam Gedung Agung banyak terdapat ruang-ruang yang diperuntukan untuk berbagai macam acara kenegaraan. Seperti ruang Garuda, untuk ruangan resmi menerima tamu-tamu kenegaraan. Ruang Diponegoro, diperuntukan bagi para tamu untuk duduk pada saat acara yang bersifat umum. Ruang kesenian, adalah ruang pameran benda-benda tradisional hasil industri kerajinan Indonesia.
Didalam komplek Istana ini terdapat 62 arca Budha, Siwa, dan lain-lain yang tersebar di berbagai sudut Gedung Agung. Seperti monumen batu andesit yang diberi nama “Dagoba”, terletak di serambi depan Istana, patung setinggi 3,5 meter berasal dari Desa Cupuwatu daerah Prambanan ini melambangkan kerukunan beragama yang diwujudkan dalam bentuk Lingga dan Stupa.
Masih di dalam komplek Istana, terdapat juga Wisma Negara yang merupakan bangun baru, berfungsi untuk penginapan rombongan Tamu Negara yang berkunjung dan bermalam di Istana Yogyakarta. Tidak ketinggalan Gedung Seni Sono yang terletak di sebelah Selatan Gedung Agung, digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara seremonial khusus serta dirancang sebagai gedung informasi.
Tertarik untuk mengunjungi Gedung Agung? Silahkan langsung datang saja melalui pintu utara. Tidak dipungut biaya untuk masuknya, hanya meninggalkan identitas yang masih berlaku dan berpakaian rapi. (0102616/16)