JogjaUpdate.com ~ Kraton Ngayogyakarta memiliki gerbang yang dikenal dengan sebutan Plengkung. Yang terkenal dan masih bisa dilihat secara utuh saat ini ada Plengkung Gading dan Plengkung Wijilan. Namun tahukah kamu, ada lima Plengkung Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Baca: Mau Belajar Macapat Gratis? Bisa Ke Sekolah Ini
Kelima Plengkung ini sangatlah penting keberadaannya, karena dari situlah akses masyarakat ke Kraton yang tertutup benteng tebal. Seiring berjalannya waktu, kini tinggal dua saja yang masih utuh berbentuk gerbang. Yang tiga telah berubah dari bentuk aslinya, namun masih bisa kita temukan sisanya.
Berikut ini lima Plengkung Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat:
1. Plengkung Nirbaya
Plengkung Nirbaya, atau biasanya dikenal sebagai Plengkung Gading berada di sebelah Selatan Alun-alun Kidul. Nama Nirbaya berasal dari kata ‘Nir’ yang berarti ada dan ‘baya’ berarti bahaya. Jika diterjemahkan berarti ada bahaya yang mengancam.
Menurut kepercayaan, konon katanya siapapun Sultan yang tengah bertahta dilarang melintasi Plengkung Nirbaya ini selama hidup. Karena gerbang ini dijadikan pintu keluar bagi jenazah Sultan yang hendak dimakamkan ke Imogiri.
2. Plengkung Tarunasura
Plengkung Tarunasura, atau sering disebut Plengkung Wijilan berada di daerah Wijilan sebelah Timur Alun-alun Utara. Dinamakan Tarunasura karena dahulunya gerbang ini dijaga oleh para prajurit muda. Gerbang Plengkung ini memang masih utuh, namun banyak tembok di kanan kirinya telah menjadi pemukiman warga.
Baca: QZRUH Dan JOXZIN, Dua Nama Legendaris Di Jogja
3. Plengkung Jagasura
Plengkung Jagasura adalah gerbang yang berada di sebelah Barat Alun-alun Utara. Bentuk Plengkung Jagasura ini sudah tidak utuh lagi, namun tinggal sisanya yang berbentuk seperti gapura. Perubahan bentuk ini karena kerusakan yang disebabkan cuaca dan usia, akhirnya dibongkar pada tahun 1931.
Nama Jagasura berasal dari kata ‘Jaga’ yang berarti menjaga dan ‘Sura’ yang berarti pembarini. Dengan kata lain Jagasura berarti pasukan pemberani, karena di gerbang ini dahulunya dijaga oleh pasukan-pasukan yang gagah berani dan tegas.
4. Plengkung Madyasura
Plengkung Madyasura sering disebut dengan Plengkung Buntet atau tertutup. Letaknya ada di sebelah Timur Kraton, tepatnya di Jalan Mantrigawen. Di masa pemerintahan Sri Sultan HB VIII gerbang ini dipugar dan bentuknya berubah menjadi gapura.
5. Plengkung Jagabaya
Plengkung Jagabaya ini berada di sebelah Barat Kraton sekitar Kawasan Tamansari. Karena letaknya ini juga, gerbang ini sering disebut Plengkung Tamansari. Nama Jagabaya berarti berjaga dari marabahaya. Kondisi Plengkung ini sudah tidak seperti aslinya, kini berupa gapura. (240318)
Baca: Sejarah Geng Jogja Yang Ternyata Berawal Dari Club Sepeda