“Sambung-Menyambung” Merawat Keberlanjutan dari Sungai, Seni, dan Warga

JogjaUpdate.com ~ Memasuki edisi ke-15, Bedog Art Fest 2025 kembali diselenggarakan di Studio Banjarmili, Kradenan, Sleman, dengan mengusung tema “Sambung-Menyambung”. Tema ini mengajak publik untuk melihat keterhubungan antara alam, manusia, dan kebudayaan sebagai satu kesatuan ekosistem yang saling menopang.

Mulai tahun ini, Bedog Art Festival memulai perjalanan festival dengan memperluas jangkauan ke program-program non-panggung seperti pameran, pemberdayaan masyarakat, dan praktik festival ramah lingkungan, tanpa meninggalkan akar utamanya sebagai festival seni pertunjukan berbasis komunitas

Bedog Art Fest 2025 mengawali festival melalui pameran (Te)topengan Miroto, yang menampilkan arsip, artefak, dan dokumentasi kekaryaan Martinus Miroto — pendiri Bedog Arts Fest sekaligus maestro tari yang menanamkan nilai-nilai keberlanjutan, kesadaran ekologis, dan spiritualitas tubuh dalam praktik keseniannya.

Baca juga:
Smarai Luncurkan Single Perdana Sekaligus Film Pendek ‘Ajari Aku
Rocket Padel Dibuka, Terinspirasi Dari Tiktok
Tempat Nongkrong Baru Sekitar Janti, Sobo’ Kitchen & Space
Co-Working Space Komplit Berstandar Internasional Harga Sejutaan Perbulan di HQ Barsa City

Pameran ini bukan sekadar retrospektif, tetapi ruang tafsir yang menautkan arsip dengan pengalaman tubuh, benda dengan ingatan, serta generasi masa lalu dan masa kini.

Deretan penampil ini merepresentasikan kekayaan praktik seni pertunjukan di Yogyakarta dan sekitarnya, sekaligus menunjukkan keberagaman bentuk artistik yang hidup berdampingan di satu ruang festival.

Beberapa penampil yang akan mempertunjukkan kebolehan di Bedog Arts Fest 2025 antara lain: Wayang Kudung Wakul, Lintang Ayodya Wahyu Aji, Ela Mutiara, Raja Kirik’s Phantasmagoria of Jathilan, Hadroh Uswatun Hasanah, Saron Groove, Ma’rifatul Latifah, Kalanari Theatre Movement, Samohung, Soreng Langen Kridha Santosa dan Karawitan Simolaras

Rangkaian kegiatan Bedog Art Fest 2025 sebagai festival multidimensi tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga membuka ruang belajar, pertukaran pengetahuan, dan regenerasi nilai antar generasi seniman dan warga.

Baca juga:
Apakah Menonton Film Horor Membuat Kamu Jadi Pemberani? Ini Penjelasannya
Jebul Alex Dan Eddie Van Halen Turunan Indonesia
Ini 5 Mitos Larangan Pernikahan Menurut Adat Jawa
Jagad’e Raminten, Potret Perjalanan Hamzah Sulaiman

Beberapa kegiatan tersebut antara lain Pameran Arsip & Artistik Kekaryaan Martinus Miroto – (Te)topengan Miroto diselenggarakan 10-19 Oktober 2025 mulai pukul 15.00 hingga 20.00, Program Pertunjukan Site Specific Stage pada 17 hingga 18 Oktober 2025 dan Screening Film Dokumenter “Penumbra: Perjalanan Miroto”diselenggarakan pada Minggu, 19 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB di Studio Banjarmili. (101025/25)

dhwSeng on InstagramdhwSeng on Tumblr
dhwSeng
Adminnya JogjaUpdate

dhwSeng

Adminnya JogjaUpdate

You May Also Like