JogjaUpdate.com ~ Berkendara di saat hujan akan sangat berbeda risikonya dibandingkan saat kering. Untuk itu butuh perhatian dan konsentrasi lebih ketika berkendara di saat hujan turun. Salah satu yang penting dan harus diperhatikan adalah jaga jarak kendaraan dengan kendaraan lain.
Pentingnya jaga jarak kendaraan saat hujan karena jalanan menjadi licin. Kondisi jalan berlubang juga menjadi tidak terlihat karena tertutup genangan air. Ditambah lagi, mengemudi atau berkendara saat hujan mampu mengurangi jarang pandang, sehingga visibilitas menjadi terbatas.
Seperti yang dimuat Liputan6.com (15/11/17), Chief Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan pentingnya pengendara mengetahui jarak aman berkendara sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi. Kondisi hujan lebat dan ringan akan berebeda jaraknya.
Baca juga:
– 7 Tips Negosiasi Gaji untuk Fresh Graduate Biar Maksimal
– Abaikan Chat, Suami Diceraikan Istrinya
– Alasan Kenapa Posisi Duduk Boncengan Harus Menghadap Ke Depan
– Jangan Lupakan Pendinginan Setelah Olahraga
Hujan berhari-hari bikin syahdu & nglangut..
tapi kalo lagi di jalan tetap waspada & hati-hati ya Lur, semoga selamat sampai tujuan. pagi ini (23/01/2024) di Jl. Magelang KM 4,5@JogjaUpdate pic.twitter.com/8o4f6qjKQz— Koecing on X (@wongbagus01) January 23, 2024
“Misalnya kondisi sekarang adalah hujan badai. Kondisi ini tidak ideal, maka jarak aman yang harus diikuti selalu diperpanjang, ditambah satu atau dua detik. Kondisi tidak ideal itu juga bisa karena malam hari, debu, atau kabut. Jadi ditambahkan, jaraknya diperpanjang,” kata Jusri.
Jusri mengatakan, jarak aman diperpanjang dari standar empat detik yang ditambah satu atau dua detik, karena pengendara memiliki reaksi persepsi atau waktu persepsi menjadi lama. Terlebih lagi jika kondisi tersebut tidak ideal, seperti hujan lebat, malam hari, debu, dan juga kabut.
Selain itu, visibilitas pengemudi akan menjadi lebih lambat mengenali objek-objek yang berada di depannya, baik itu kendaraan, orang, atau benda lainnya. Tidak hanya itu, jika mengemudikan kendaraan saat hujan turun, maka cengkeraman ban terhadap permukaan aspal juga akan berkurang.
Baca juga:
– Njajal Mie Ayam Pak Pendek Timur Bonbin, yang Jual Tinggi
– Tips Merawat Sepatu Kulit Agar Awet
– Yang Sering Disepelekan Pengendara Padahal Penting
– Apakah Bahaya Menyimpan HP Di Bagasi Sepeda Motor?
motor di jalur cepat, malam hari dan hujan di ringroad (sepertinya semakin sering jumpa yang begini). Lik @JogjaUpdate pic.twitter.com/GCR9J2LVS2
— jogjapokeid (@jogjapokeid) May 19, 2022
Jusri mengatakan, korelasi mengemudi aman harus sesuai kondisi, dengan cara Safety Driving dan Defensive Driving. Safety Driving merupakan perilaku mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan berkendara.
Sedangkan Defensive Driving adalah perilaku mengemudi yang dapat menghindarkan dari masalah, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun diri sendiri. Adapun kondisi berkendara bisa dipengaruhi oleh cuaca, orang, kendaraan. Ketika salah satu kondisi tersebut tidak ideal, termasuk turun hujan, maka kecepatan harus diperlambat, atau jaraknya diperpanjang. (201117/24)