JogjaUpdate.com ~ Seperti diketahui, banyak masyarakat di Indonesia adalah perokok aktif. Dan ternyata pengeluaran untuk belanja rokok masyarakt Indonesia sangatlah besar. Bahkan menurut beberapa survei, diketahui kalau belanja rokok jadi pengeluaran terbesar ketiga setelah pangan.
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2014, disebutkan kalau ada 48,4 juta yang rata-rata menghabiskan 12 batang rokok setiap harinya. Kalau dihitung-hitung, mereka mengeluarkan total Rp 605 miliar untuk membeli rokok setiap harinya. Dari angka ini diperkirakan kalau pada tahun 2013, perokok di Indonesia mengeluarkan Rp 221 triliun untuk belanja rokok.
Sedangkan menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016, belanja rokok ditempatkan sebagai pengeluaran per kapita terbesar ketiga untuk kelompok makanan. Pengrluaran belanja rokok ini persis di bawah pengeluaran makanan dan minuman jadi dan padi-padian. Diungkapkan kalau ketiga hal ini menjadi pengeluaran terbesar masyarakat Indonesia.
Pengeluaran terbesar bagi masyarakat Indonesia yang pertama adalah untuk belanja makanan dan minuman jadi sebesar 29 persen. Kemuduan di posisi kedua ada pengeluaran untuk padi-padian sebesar 14 persen. Dan yang ketiga adalah pengeluaran belanja rokok yang sebesar 13,8 persen, hanya berselisih sedikit dari padi-padian di posisi kedua.
Menurut yang dirilis Harian Kompas (7/3/17), peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, mengatakan, uang keluarga miskin untuk membeli rokok itu sebenarnya bisa dipakai untuk membeli hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya menambah kalori dan makanan berisi, terutama bagi yang punya anak Balita. Atau bisa untuk meningkatkan mutu pendidikan bari diri sendiri dan keluarga.
Abdillah Ahsan juga menambahkan kalau perokok kebanyakan berasal dari mereka yang bekerja di luar ruangan. Selain itu juga dari mereka berada di sektor informal, yang memiliki waktu merokok lebih banyak. Yang disayangkan, kebanyakan dari para perokok ini ada di tingkat kemiskinan menengah kebawah. (070317)