JogjaUpdate.com ~ Protein merupakan nutrisi yang penting dan sangat dibutuhkan tubuh. Protein bekerja sebagai neutransmiter, pembawa oksigen dalam darah dan juga sumber energi. Walaupun penting, namun tahukah kamu kalau kebanyakan protein ternyata berbahaya bagi kesehatan.
Untuk kebutuhan sehari, pada umumnya dibutuhkan 45-55 gram protein. Kebutuhan akan protein ini bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi bermacam jenis makanan. Diantaranya daging, ikan, telur, serangga, susu, biji-bijian, kacang-kacangan, produk kedelai, ekstrak jamur dan masih banyak lagi lainnya.
Banyak orang yang melakukan program penurunan berat badan dengan memperbanyak asupan protein untuk mengurangi lemak dan karbohidrat. Menurut yang dirilis Life Hack, cara seperti ini tidak direkomendasikan dalam jangka panjang. Karena bakal ada efek samping negatif saat tubuh kelebihan protein. Diantaranya berikut ini:
Baca juga:
Cara Mencuci Tangan Yang Benar
Kerokan Memang Berkhasiat, Tapi Jangan Dilakukan Pada Bagian Ini
Psikolog dan Psikiater itu Beda, Jangan Sampe Salah
Ini Diet Gal Gadot Demi Peran Wonder Woman
Karena sate kere adalah ganjel weteng dengan protein hewani.. @sigoese pic.twitter.com/0Ue7XLXmdO
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) November 28, 2021
1. Kelebihan Berat Badan
Mendapatkan banyak asupan protein dengan jumlah besar memang baik, namun juga bisa sebaliknya. Dan kelebihan protein ternyata juga bisa menyebabkan berat badan melonjak. Jika ingin membentuk otot dan memang ingin menaikan berat badan, peningkatan asupan protein bisa membantu.
2. Masalah Ginjal
Ginjal berfungsi sebagai penyaring seluruh racun yang dihasilkan oleh makanan. Jika banyak mengonsumsi makanan dalam satu jenis saja, secara tidak sadar memerintahkan ginjal untuk bekerja keras lagi dalam menyaring racun. Untuk itu disarankan mengonsumsi beragam jenis makanan.
3. Dehidrasi
Bila ginjal telah melakukan proses pengelolaan racun, salah satu produk yang dilepaskan adalah nitrogen urea darah. Dan tubuh harus menggunakan lebih banyak air untuk membersihkan zat berbahaya tersebut. Hal ini bisa menyebabkan dehidrasi serius jika tubuh kekurangan asupan air minum.
4. Kalsium Tulang Terkikis
Protein yang dikonsumsi akan melepaskan asam yang sulit dicerna tanpa bantuan kalsium. Banyak penelitian yang telah menunjukan orang-orang yang mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan akan memiliki tulang lebih lemah.
Baca juga:
Ini Makanan Yang Membantu Diet Gula
Mengenal Apa Itu Difteri
Pro Kontra Kentut Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Kata Ahli Kesehatan
Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Mengenai Virus Zika
kek gini digoreng, enak …
@Rurouni_dani
pic.twitter.com/7rOrZOLs4K— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) February 19, 2021
5. Masalah Jantung
Diet tinggi protein memang lebih banyak disukai orang karena menganggap mereka bisa bebas mengonsumsi protein hewani. Namun, protein terutama dari daging merah ternyata mengandung lemak jenuh berbahaya. Lemak jenuh ini menjadi musuh berbahaya bagi kesehatan jangtung dan pembuluh darah.
6. Mengurangi Ketosis
Ketosis adalah kondisi liver memproduksi keton yang digunakan sebagai energi. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan karbohidrat (glukosa) untuk diproses menjadi energi. Hal ini sebenarnya merugikan, juga lebih sehat jika mengasup karbohidrat kompleks dan lemak sehat.
7. Asam Urat
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan protein hewani tinggi dapat meningkatkan resiko terkena asam urat. Hal ini terjadi karena protein berbasis hewan memiliki kadar purin yang tinggi. Dengan karan purin yang tinggi ini menyebabkan kadar asam purin meninggi juga. (110717/24)
Video ini dibuat dengan kamera mikroskop, memperlihatkan saat lalat menempel di makanan kita, lalu apa yang terjadi?
Penting sekali kan menutupi makanan-minuman kita. ~@Atunk_Oman https://t.co/aJjK7s3yXw
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) June 24, 2019