JogjaUpdate.com ~ Di balapan sepeda motor, terlihat semua pembalap kalau belok di tikungan pasti miring-miring. Bahkan saking miringnya, sampai-sampai dengkul atau lututnya menyentuk aspal. Ada juga yang sampai sikunya yang menyentuh aspal. Adakah alasan tertentu kenapa kalau belok miring banget?
Uniknya lagi, kenapa saat mereka belok miring banget itu tidak sampai jatuh? Belum lagi kalau tikungannya semakin tajam, kenapa miringnya juga semakin banyak? Ternyata hal ini bisa dijelaskan secara Fisika, terkait dengan gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Dan ada juga kaitannya dengan gaya gesek saat miring.
Menurut yang dimuat Zenius.net, setiap tikungan itu bisa dianggap sebagai gerak melingkar. Untuk tikungan yang tajam, jari-jari lingkarannya kecil. Sementara untuk tikungan yang nggak tajam, jari-jari lingkarannya besar. Dan pastinya akan ada percepatan sentripetal ke arah pusat lingkaran.
Namun ada pula gaya fiktif yang ikut mempengaruhi ketika menikung, yaitu gaya sentrifugal. Gaya ini akan memberikan dorongan keluar dari pusat lingkaran ketiga bergerak melingkar. Akhibatnya akan berbahaya bagi pembalap, karena akan terpental keluar lintasan. Untuk itulah perlu gaya dorong balik yang meminimalisir gaya sentrifugal.
Baca juga:
– Untuk Pemula, Ini Tips Mengendarai Motor Kopling
– Jangan Malas Lap Mobil Setelah Terguyur Air Hujan, Atau Hal Ini yang Terjadi
– Benarkah Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Jaket Picu Paru-Paru Basah? Ini Penjelasan Dokter
– Pilih Jas Hujan Yang Tepat Untuk Kurangi Risiko Kecelakaan
nek ono genangan hati hati nggih, ojo asal trabas …
@pututanibois pic.twitter.com/wyNJNse4C6— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) February 12, 2024
Untuk meminimalisir gaya dorong keluar inilah dibutuhkan penghambat, gaya dorong ke dalam yang ditunjang gaya gesek. Dengan memiringkan motor ke arah pusat lingkaran dan ditunjang beban akan meningkatkan gaya gesek. Selain itu juga memberikan dorongan ke dalam atau ke arah pusat lingkaran.
Setiap pembalap pasti akan berusaha melaju sekencang mungkin termasuk ketika di tikungan. Dengan memiringkan motor makan memberikan peluang untuk melibas tikungan dengan lebih cepat. Balapan MotoGP, sudut kemiringannya bisa mencapai 64 derajat. Dengan ini memungkinkan pembalap melaju sekitar 150km/jam pada tikungna berjari-jari 86m.
Dengkul Gasruk Aspal
Lalu apa hubungannya dengkul pembalam sampai gasruk aspal? Biasanya teknik ini disebut sebagai knee down, yaitu dengan sengaja membukanya keluar. Bahkan pembalam MotoGP seperti Marc Márquez menggunakan teknik miring yang disebut elbow down, atau atau siku yang sampai menyentuh aspal.
Menurut yang dimuat TMCBlog.com, knee down bukan tujuan utama saat menikung melainkan sebagai tolak ukur seberapa miring (lean) motor saat melintasi tikungan. Jadi dengkul yang diseret diaspal itu bukan buat gaya-gayaan, melainkan sebagai tolak ukur pembalap seberapa miring motornya. (090817/24)
Baca juga:
– Kenapa AC Mobil Bikin Boros BBM? Ini Penjelasannya
– Bingung Kode SAE Oli Mesin? Ini Penjelasannya
– Parkir di Turunan atau Tanjakan? Begini Posisi Ban yang Benar
– Asal Muasal Berkendara di Jalur Kiri
Dalam 2 bulan ini sudah 2x kecelakaandi Jl Letjen Suprapto dn menyebabkan meninggal dunia, mohon dari dinas terkait bs menambah rambu2 lalu lintas dikarenakan dr arah utara sll pada ngebut @tuwagapat pic.twitter.com/EtbCPpE6vS
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) July 29, 2024
sumber: www.zenius.net/blog/2791/motogp-miring-tidak-jatuh