JogjaUpdate.com ~ Buat pemilik kendaraan bermotor pasti tidak asing dengan yang namanya pelumas atau oli mesin. Namun tidak sedikit orang yang bingung dengan banyaknya jenis-jenis oli mesin. Termasuk dengan kode SAE oli mesin. Apa sih sebenarnya kode SAE pada oli mesin ini?
Biasanya kita akan menemukan kode seperti SAE 5W-40 dalam kemasan pelumas. SAE sendiri merupakan singkatan dari Society of Automotif Engineers, yang dijadikan standar ukuran tingkat kekentalan sebuah pelumas. Dari kode inilah diketahui, perbedaan kekentalannya yang memang ditujukan berbeda-beda.
Seperti yang dimuat OtoRider.com (23/9/17), David Tandjung Manajer Toko Toda Oil menjelaskan penertian atau cara membaca kode SAE oli ini. “Nah, tingkat kekentalan atau visikositas oli ini penting untuk diperhatikan karena setiap mesin berbeda-beda kebutuhannya,” jelas David.
Dijelaskan David, kode SAE ini pasti dicantumkan dalam botol kemasan oli, misalnya seperti tertulis SAE 5W-40. “Kode 5W (winter, red) tersebut berarti pada suhu terendah oli tingkat kekentalanya 5 sedangkan pada suhu maksimum (panas) tingkat keekntalan oli adalah 40.” jelasnya.
David juga memberikan ilustrasi lain, yaitu untuk kode 15W-50 yang berarti pada suhu terndah oli tingkat kekentalannya 15 dan suhu maksimum tingkat kekentalannya menjadi 50. Dengan mengetahui tingkat viskositas ini, kita bisa memberikan oli mesin yang tepat pada kendaraan.
Seperti dijelaskan, untuk sepeda motor yang berusia tua semisal tahun 2000-an akan membutuhkan oli dengan visikositas tinggi seperti 20W-50. Sementara untuk motor-motor jenis baru, bisa menggunakan oli yang memiliki kekentalan lebih rendah. Misal oli dengan SAE 10W-40 dan 5W-40.
Untuk mengetahui lebih jelas kendaraan kamu membutuhkan oli seberapa kental, bisa melihat pada buku manual atau bertanya kepada mekanik. Jangan sampai salah memberikan oli yang bukan peruntukannya. “Jika dipaksakan menggunakan oli yang kental, imbasnya mesin menjadi berat,” ujar David. (280917),