Apakah Menonton Film Horor Membuat Kamu Jadi Pemberani? Ini Penjelasannya

JogjaUpdate.com ~ Manusia memang punya hubungan yang menarik dengan horor. Seperti film horor yang menakutkan malah laris. Namun apakan dengan menonton film horor bisa membuat kita jadi pemberani?

Horor jadi genre mainstream setelah dipasarkan lewat novel gothic seperti Frankenstein, Jekyll dan Hyde, dan Dracula. Lalu genre horor pertama diangkat ke layar lebar dengan film Le Manoir du Diable ( The Haunted Castle) oleh George Melies pada 1896.

Semenjak itu, menakut-nakuti orang jadi bentuk seni yang menguntungkan. Termasuk bertebarannya film-film horor dari masa ke masa. Bahkan banyak orang yang bisa menikmati rasa takut malah ketagihan. Ketika banyak menonton film horor, apakah bisa membangkitkan keberanian seseorang?

Baca juga:
Polisi Bisa Lacak Akun Anonim Di Sosial Media
Senjata Penangkal Hacker Mark Zuckerberg Ternyata Hanya Sebuah Selotip
Perbedaan HTTP Dan HTTPS
Hasil Penelitian, Nonton Film Horor Berdampak Baik untuk Kesehatan

Ternyata hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah maupun psikologis keterkaitan antara horor pada apa yang terjadi pada tubuh manusia.

Menurut Science ABC, jika film yang ditonton biasa sajamaka otak tidak akan merasa ancaman apapun. Namun berbeda dengan film horor. Film horor yang terasa nyata akan membuat otak merasa hal ini bisa terjadi di kehidupan nyata. Sehingga merasa ada setan yang akan mengejar.

Salah satu area otak yang memproses ancaman dari film horor ini adalah amigdala, struktur kecil berbentuk almond di otak yang mengendalikan rasa takut dan agresi. Amigdala, tentu saja, tidak bekerja sendiri. Ia berbicara dengan intens ke dua daerah otak lainnya, hipotalamus dan hippocampus.

Anime
Anime

Hipotalamus bertanggung jawab untuk membuat kita menanggapi ketakutan ini seperti yang diinginkan oleh otak dengan menjerit dan berusaha melarikan diri.

Amigdala mengaktifkan sistem saraf simpatis melalui hipotalamus (aksis HPA), yang kemudian memberi tahu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenaline.

Lalu adrenaline akan masuk dalam aliran darah, menyebabkan merasa takut, peningkatan denyut jantung, keringat (telapak tangan lembab), mulut kering, pernapasan lebih dalam, dan peningkatan aliran darah ke otot rangka.

Inilah yang menyebabkan kamu melompat, menjerit juga menjadi lebih gesit ketika ketakutan saat menonton film horor. Karena otak memberi tahu tubuh untuk segera keluar dari tempat itu.

Wilayah otak lainnya, hippocampus, terlibat dalam memberi konteks pada otak. Bagian ini memastikan kamu tahu kalau ini hanya film tidak ada di dalam kehidupan nyata.

Baca juga:
Nonton Film Ihik, Jebul Dibintangi Orangtuanya Sendiri
Tinggalkan Industri Film Dewasa, Miyabi Raih Penghargaan Artis Horror Terbaik
Ini Cara Membedakan Orang Kesurupan Asli Apa Bohongan
Kenapa Malam Jumat Identik Dengan Mistis? Kenapa Tidak Malam Minggu Saja?

Apakah horor memberikan kekebalan otak pada hal-hal menakutkan?

Peneliti masih memperdebatkan hal ini. Masih sedikit bukti menonton horor dapat membuat seseorang lebih siap menghadapi situasi menakutkan di kehidupan nyata.

Pengalaman menonton film dengan genre horor diyakini memberi manfaat pada situasi yang serupa. Meski begitu, sedikit penelitian yang bisa mengkonfirmasi klaim ini.

Namun di sisi lain, ada pula penelitian yang membuktikan menonton film horor malah dapat meningkatkan ketakutan dalam diri seseorang.

Ilustrasi Takut / Pixabay
Takut [sumber: Pixabay]
Kesimpulan

Dampak rasa ketakutan dari film horor ternyata bisa berbeda-beda pada masing-masing individu. Karena ada yang bisa bertahan dari tekanan, namun tidak semua orang.

Pada individu tertentu, setelah menonton film horor membuatnya lebih siap menghadapi ketakutan. Namun pada orang lain, malah membuat makin takut. (030919/24)

Agung Pratnyawan on FlickrAgung Pratnyawan on GoogleAgung Pratnyawan on InstagramAgung Pratnyawan on Twitter
Agung Pratnyawan
Content Writer
Freelance Content Writer and Web Developer

Agung Pratnyawan

Freelance Content Writer and Web Developer

You May Also Like